Jumat, 14 Maret 2014

Praktik Berbasis Bukti

Praktik berbasis bukti (Evidence Based Practice atau EBP) adalah sebuah pendekatan dalam pelayanan kesehatan di mana profesi kesehatan menggunakan bukti terbaik yang tersedia yang bersumber dari penelitian yang sistematis, kemudian mengintegrasikannya dengan keahlian klinis untuk membuat keputusan klinis bagi pasien. Praktik berbasis bukti menilai, meningkatkan dan membangun keahlian klinis, pengetahuan tentang mekanisme penyakit, dan patofisiologi. Hal tersebut melibatkan pengambilan keputusan yang kompleks dan teliti, tidak hanya berdasarkan pada bukti yang ada tetapi juga pada karakteristik pasien, situasi, dan preferensi. Praktik berbasis bukti menganggap bahwa layanan kesehatan bersifat perorangan dan terus berubah serta melibatkan ketidakpastian dan probabilitas.

WCPT meyakini bahwa fisioterapis bertanggung jawab untuk menggunakan bukti dalam menginformasikan praktik dan menjamin bahwa penatalaksanaan pasien/klien, wali dan masyarakat berdasarkan bukti-bukti terbaik yang ada. Fisioterapis juga memiliki tanggung jawab untuk tidak menggunakan teknik dan teknologi yang telah terbukti tidak efektif atau tidak aman.

Bukti harus dipadukan dengan pengalaman klinis, dipertimbangkan dengan penuh keyakinan, nilai-nilai dan konteks budaya lingkungan setempat, serta preferensi pasien/klien. Praktik berbasis bukti lebih mudah dicapai dalam lingkungan yang menganut dan mendukungnya.

WCPT mendorong organisasi anggotanya untuk:
  • Bekerja sama dengan pengelola dan organisasi dalam penyediaan kesempatan belajar dan fasilitas, sumber daya, serta struktur yang mendukung untuk menjamin tersedianya layanan fisioterapi berkualitas tinggi.   
  • Memastikan fisioterapis mampu mengevaluasi praktik secara kritis, termasuk mampu mengidentifikasi pertanyaan yang muncul dalam praktik, mengakses dan secara kritis menilai bukti terbaik yang ada, serta melaksanakan dan mengevaluasi hasil dari tindakan nya.
  • Memfasilitasi tersedianya kegiatan belajar seumur hidup yang relevan, yang penting bagi praktik fisioterapi berbasis bukti, yang harus diperkenalkan dalam program pendidikan fisioterapi dasar dan harus diperpanjang melalui kesempatan pengembangan profesi berkelanjutan
  • Meningkatkan kolaborasi dalam profesi dan dengan profesi lain atau disiplin ilmu lain pada tingkat lokal, nasional dan internasional untuk memfasilitasi pengembangan informasi, saling berbagi dan pengimplementasian nya
  • Mengembangkan kemitraan dan kolaborasi pada proyek-proyek yang relevan dengan praktik berbasis bukti     
  • Mendesak pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk memfasilitasi dan mempromosikan layanan kesehatan berbasis bukti (misalnya melalui penyediaan sumber daya yang tepat seperti komputer, akses internet, database on-line, perpustakaan, dan pelatihan dalam keterampilan praktik berbasis)

Sumber: WCPT  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar