Minggu, 16 Maret 2014

Sejarah Fisioterapi

Bapak Kedokteran, Hipokrates, yang kemudian dilanjutkan oleh Galenus diyakini sebagai orang pertama yang melakukan praktik fisioterapi dengan teknik pijat (massage), teknik manual, dan hidroterapi untuk mengobati pasien pada tahun 460 SM. Setelah adanya pengembangan ortopedi pada abad ke-18, alat-alat mesin seperti gimnasticon dikembangkan untuk terapi encok dan dan keluhan sejenis lainnya melalui pemberian latihan secara teratur pada sendi-sendi yang mengalami gangguan.

Dokumen asli yang pertama ditemukan tentang praktik fisioterapi profesional berasal dari Per Henrik Ling, “Bapak Gimnastik Swedia” , yang mendirikan RCIG (Royal Central Institut of Gimnastic) pada tahun 1813 untuk terapi massage (pijat), manipulasi dan exercise (latihan). Panggilan yang digunakan orang Swedia untuk fisioterapis pada saat itu adalah “sjukgymnast” = “sick-gymnast” orang yang menggunakan gimnastik pada orang sakit. Pada tahun 1887 fisioterapi memperoleh pengakuan secara resmi (official registration) oleh Sweden’s National Board of Health and Welfare.

Setelah itu negara lainnya menyusul. Pada tahun 1894 empat orang perawat di Britania Raya membentuk Chartered Society of Physiotherapy. Lalu disusul pembentukan pendidikan fisioterapi di Universitas Otago New Zealand pada tahun 1913, dan United State Reed College di Portland, Oregon pada tahun 1914 dengan lulusan sebagai “reconstruction aides” (asisten rehab).

Fisioterapi modern berkembang menjelang akhir abad ke-19 karena peristiwa yang berdampak global, yang memberikan kemajuan pesat bagi fisioterapi. Segera setelah ahli bedah ortopedi Amerika mulai menangani anak-anak cacat dan mulai mempekerjakan perempuan yang dilatih dalam edukasi, pijat, dan exercise untuk pemulihan. Penanganan ini diterapkan dan dipromosikan lebih lanjut selama wabah Polio 1916. Selama Perang Dunia Pertama perempuan direkrut untuk bekerja dalam pengembalian fungsi fisik tentara yang terluka, dan bidang fisioterapi mulai dilembagakan. Pada tahun 1918 istilah "Reconstruction Aide" digunakan untuk merujuk kepada individu yang melakukan praktek fisioterapi. Sekolah pertama fisioterapi didirikan di Rumah Sakit Angkatan Darat Walter Reed di Washington, DC, menyusul pecahnya Perang Dunia I.

Penelitian (riset) juga meningkatkan perkembangan fisioterapi. Penelitian pertama tentang fisioterapi dipublikasikan di Amerika Serikat pada bulan Maret 1921 dalam The PT Review. Di tahun yang sama, Mary Mcmillan mendirikan organisasi Physical Therapy Association (sekarang menjadi APTA; American Physical Therapy Association). Pada tahun 1942, Georgia Warm Spring Foundation mendukung perkembangan fisioterapi dengan menganjurkan fisioterapi sebagai terapi untuk penderita polio.

Penanganan fisioterapi yang dilakukan sepanjang dekade 1940-an baru berkisar pada terapi latihan, massage, dan traction. Teknik-teknik manipulasi pada punggung/tulang belakang dan sendi-sendi ekstremitas (alat gerak) mulai dipraktikkan di negara-negara Persemakmuran Inggris pada awal dekade 1950an. Beberapa tahun setelah itu fisioterapis mulai merambah dari hanya sekadar bertugas di rumah sakit ke tempat-tempat lain seperti klinik ortopedi, sekolah-sekolah, universitas, pusat geriatric, pusat rehabilitasi, dan pusat-pusat pengobatan lainnya.

Spesialisasi fisioterapi diawali di Amerika Serikat pada tahun 1974, dengan dibentuknya Bidang Ortopedi APTA yang mengembangkan spesialis ortopedi. Di tahun yang sama, International Federation of Orthopaedic Manipulative Therapy dibentuk. Federasi inilah yang memainkan perananan penting dalam memperkenalkan manual terapi ke seluruh dunia.


Referensi : Wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar