Fisioterapi (Physical Therapy; PT; physiotherapy; physio) merupakan salah satu layanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memaksimalkan gerak dan fungsi gerak individu atau kelompok yang mengalami gangguan gerak dan fungsi gerak akibat penuaan, cedera/trauma fisik, penyakit, dan faktor lingkungan lainnya. Fisioterapi termasuk salah satu tenaga kesehatan yang diakui di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, yaitu keterapian fisik.
Fisioterapi juga berfungsi untuk memaksimalkan kualitas hidup dan potensi gerak seseorang dengan memberikan pelayanan fisioterapi berupa promosi, prevention (pencegahan), penanganan (treatment/intervention), habilitasi dan rehabilitasi. Pelayanan tersebut melibatkan fisik, psikologis, emosional dan kesejahteraan sosial sebagai hasil interaksi antara fisioterapis, pasien/klien, profesi kesehatan lainnya, keluarga pasien, dan masyarakat dalam proses pemulihan potensi gerak dengan menggunakan pengetahuan dan skill yang dimiliki oleh seorang fisioterapis.
Seorang fisioterapis memanfaatkan riwayat medis pasien dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosa fisioterapi, menyusun rencana penanganan, termasuk dalam menganalisis hasil radiologi pasien dan melakukan tes elektrodiagnostik (seperti tes electromyograms dan tes refleks) bila diperlukan.
Pelayanan fisioterapi dapat dilakukan di mana saja, mulai dari rumah sakit, klinik, rumah pasien, kantor, pusat pendidikan dan penelitian, sekolah, pusat industri atau lingkungan kerja lainnya, sampai fitness centre dan pusat olahraga.
PENDIDIKAN
Pendidikan fisioterapi di Indonesia terdiri atas D3, D4, S1, dan Profesi. Pendidikan S2 dan Spesialis sedang dipersiapkan. Setiap jenjang pendidikan memiliki kompetensi dan kewenangan yang berbeda-beda. Pendidikan D3 dapat ditempuh dalam waktu paling cepat 3 tahun. Kewenangan pendidikan D3 adalah kewenangan yang bersifat prosedural/instruksional, yaitu melalkukan tindakan fisioterapi kepada pasien sesuai instruksi dari fisioterapis yang berkualifikasi minimal Pendidikan Profesi. Pendidikan D4 dapat ditempuh dalam empat tahun waktu normal untuk lulusan SMA dan satu sampai dua tahun untuk lulusan D3 Fisioterapi. Seorang dengan lulusan D4 tidak bisa melakukan praktek mandiri, kecuali melanjutkan ke Pendidikan Profesi. Pendidikan S1 dapat ditempuh selama 4 tahun waktu normal untuk lulusan SMA dan dua tahun untuk alih jenjang dari D3 Fisioterapi. Lulusan S1 fisioterapi tidak diperkenankan melakukan tindakan fisioterapi kepada pasien kecuali setelah lulus Pendidikan Profesi Fisioterapi. Pendidikan Profesi Fisioterapi dapat ditempuh selama 1,5 tahun bagi lulusan D4 dan S1 Fisioterapi. Lulusan Profesi Fisioterapi memiliki kewenangan untuk melakukan praktek fisioterapi mandiri. Pendidikan S2 Fisioterapi dapat ditempuh dalam waktu dua tahun bagi lulusan D4 dan S1 Fisioterapi. Pendidikan Spesialis dapat ditempuh oleh lulusan Pendidikan Profesi Fisioterapi.
Lulusan D4 dan S1 Fisioterapi dapat melanjutkan S2 Fisioterapi atau kesehatan di luar negeri. Saat ini beberapa lulusan fisioterapi Indonesia telah/sedang menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di luar negeri antara lain:
Daftar Institusi di Indonesia yang membuka Pendidikan Fisioterapi dapat dilihat di Pangkalan Data Kemenristekdikti dengan kata kunci "fisioterapi"
Pendidikan fisioterapi di Indonesia terdiri atas D3, D4, S1, dan Profesi. Pendidikan S2 dan Spesialis sedang dipersiapkan. Setiap jenjang pendidikan memiliki kompetensi dan kewenangan yang berbeda-beda. Pendidikan D3 dapat ditempuh dalam waktu paling cepat 3 tahun. Kewenangan pendidikan D3 adalah kewenangan yang bersifat prosedural/instruksional, yaitu melalkukan tindakan fisioterapi kepada pasien sesuai instruksi dari fisioterapis yang berkualifikasi minimal Pendidikan Profesi. Pendidikan D4 dapat ditempuh dalam empat tahun waktu normal untuk lulusan SMA dan satu sampai dua tahun untuk lulusan D3 Fisioterapi. Seorang dengan lulusan D4 tidak bisa melakukan praktek mandiri, kecuali melanjutkan ke Pendidikan Profesi. Pendidikan S1 dapat ditempuh selama 4 tahun waktu normal untuk lulusan SMA dan dua tahun untuk alih jenjang dari D3 Fisioterapi. Lulusan S1 fisioterapi tidak diperkenankan melakukan tindakan fisioterapi kepada pasien kecuali setelah lulus Pendidikan Profesi Fisioterapi. Pendidikan Profesi Fisioterapi dapat ditempuh selama 1,5 tahun bagi lulusan D4 dan S1 Fisioterapi. Lulusan Profesi Fisioterapi memiliki kewenangan untuk melakukan praktek fisioterapi mandiri. Pendidikan S2 Fisioterapi dapat ditempuh dalam waktu dua tahun bagi lulusan D4 dan S1 Fisioterapi. Pendidikan Spesialis dapat ditempuh oleh lulusan Pendidikan Profesi Fisioterapi.
Lulusan D4 dan S1 Fisioterapi dapat melanjutkan S2 Fisioterapi atau kesehatan di luar negeri. Saat ini beberapa lulusan fisioterapi Indonesia telah/sedang menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 di luar negeri antara lain:
- PhD Physiotherapy & Rehabilitation di Curtin University, Australia
- Master & PhD Physiotherapy di Mahidol University, Thailand
- Master of Physiotherapy Cardiff University, Inggris
- Master of Physiotherapy Salford University, Inggris
- Master of Physiotherapy, Melbourne University, Australia
- Master of Health Studies, Birmingham University, Inggris
- Master of Disability Study, University at Bufallo, Amerika Serikat
- Master of Clinical Rehabilitation, Flinders University, Australia,
- Master of International Public Health, Griffith University, Australia
Daftar Institusi di Indonesia yang membuka Pendidikan Fisioterapi dapat dilihat di Pangkalan Data Kemenristekdikti dengan kata kunci "fisioterapi"
KARIR DAN PEKERJAAN
Di Indonesia seorang fisioterapis dapat bekerja di beberapa tempat antara lain rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik mandiri fisioterapi, praktek bersama dokter, yayasan pembinaan anak cacat (YPAC), komite olahraga nasional indonesia (KONI), klub sepak bola, timnas sepakbola, klub olahraga, balai besar kesehatan paru (BBKP), dan Stroke Center. Bagi yang telah lulus pendidikan S2 dan S3 Fisioterapi maupun kesehatan, dapat bekerja sebagai dosen di institusi fisioterapi.
BEBERAPA KONDISI YANG BIASA DITANGANI FISIOTERAPI
1. Stroke
Stroke adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan di otak (pendarahan atau penyumbatan aliran darah). Gejala utamanya adalah kelumpuhan anggota gerak sebelah (kiri atau kanan), muka merot sebelah, gangguan kognitif, dan kesulitan bicara atau menelan. Tugas fisioterapis pada kondisi stroke adalah membantu melatih kembali anggota gerak yang lumpuh untuk beraktivitas seperti sebelum sakit. Terapi yang dilakukan biasanya berupa penguatan otot-otot tangan dan kaki, stabilisasi otot pinggang, latihan duduk, berdiri dan berjalan, latihan menggenggam, dan latihan meraih.
2. Nyeri Pinggang Bawah
Nyeri pinggang bawah adalah kondisi paling sering dialami oleh hampir setiap orang. Nyeri pinggang bawah yang bersifat akut biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun ada nyeri pinggang bawah yang berlangsung lama hingga lebih dari tiga bulan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun yang paling umum adalah ketegangan otot dan jepitan saraf. Nyeri pinggang bawah bisa ditangani dengan fisioterapi. Fisioterapis bisanya menggunakan terapi listrik berupa pemanasan dengan lampu infrared, terapi arus listrik, dan latihan-latihan seperti peregangan otot, penguatan otot, serta mobilisasi sendi.
3. Penyakit Jantung
Tujuan fisioterapi pada penyakit jantung adalah pemberian latihan aerobik untuk menjaga kesehatan jantung pasien. Latihan yang diberikan oleh fisioterapis disesuaikan dengan kondisi pasien. Dengan latihan yang diberikan oleh fisioterapis, diharapkan bisa meningkatkan toleransi beraktivitas pasien, sehingga tidak cepat lelah ketika melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Gangguan pernapasan
Pada kondisi gangguan pernapasan, fisioterapis biasanya menggunakan nebulizer, yaitu alat penghangat udara yang dihirup pasien sehingga bisa mengencerkan lendir yang terkumpul dalam paru-paru pasien. Selain itu, fisioterapis juga menggunakan teknik khusus untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru pasien.
5. Patah tulang
Pada kondisi patah tulang, yaitu setelah dilakukan penanganan oleh dokter, fisoterapis dapat membantu memulihkan fungsi anggota gerak yang mengalami patah tulang tersebut. Penanganan fisioterapis disesuaikan dengan fase pemulihan pasien. Pada fase awal, fisioterapi bisa memberikan latihan untuk mempercepat proses penyembuhan. Selanjutnya, fisioterapi memberikan latiha penguatan agar pasien bisa beraktivitas kembali menggunakan anggota gerak yang patah tersebut.
6. Cerebral Palsy
Cerebral Palsy merupakan gangguan tumbuh kembang yang paling sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Salah satu gejalanya adalah kelemahan fisik sehingga anak mengalami keterlambatan duduk, berdiri dan berjalan. Pada kondisi ini, fisioterapi memberikan latihan kepada anak yang mengalami cerebral palsy agar mampu mengejar keterlambatan tumbuh kembangnya.
7. Cedera Olahraga
Seorang fisioterapis sangat penting perannya dalam sebuah klub olahraga, terutama sepak bola. Dalam sepak bola, seorang fisioterapis bertugas saat pertandingan. Ketika seorang pemain cedera di lapangan, maka fisioterapis akan berlari dan memeriksa pemain tersebut serta memberikan terapi agar mampu bermain kembali. Fisioterapis jugalah yang menentukan bahwa pemain tersebut tak layak bermain lagi dan harus diganti. Di luar pertandingan, fisioterapis bertugas untuk memberikan latihan pemulihan bagi pemain yang cedera. Dengan latihan fisioterapi, maka pemain dapat bermain dengan aman dan nyaman serta mengurangi resiko cedera permanen yang bisa mengakhiri karir sepak bola seseorang, misalnya pemain yang memaksa bermain walau dalam keadaan cedera yang belum pulih dengan baik.
Stroke adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan di otak (pendarahan atau penyumbatan aliran darah). Gejala utamanya adalah kelumpuhan anggota gerak sebelah (kiri atau kanan), muka merot sebelah, gangguan kognitif, dan kesulitan bicara atau menelan. Tugas fisioterapis pada kondisi stroke adalah membantu melatih kembali anggota gerak yang lumpuh untuk beraktivitas seperti sebelum sakit. Terapi yang dilakukan biasanya berupa penguatan otot-otot tangan dan kaki, stabilisasi otot pinggang, latihan duduk, berdiri dan berjalan, latihan menggenggam, dan latihan meraih.
2. Nyeri Pinggang Bawah
Nyeri pinggang bawah adalah kondisi paling sering dialami oleh hampir setiap orang. Nyeri pinggang bawah yang bersifat akut biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun ada nyeri pinggang bawah yang berlangsung lama hingga lebih dari tiga bulan. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun yang paling umum adalah ketegangan otot dan jepitan saraf. Nyeri pinggang bawah bisa ditangani dengan fisioterapi. Fisioterapis bisanya menggunakan terapi listrik berupa pemanasan dengan lampu infrared, terapi arus listrik, dan latihan-latihan seperti peregangan otot, penguatan otot, serta mobilisasi sendi.
3. Penyakit Jantung
Tujuan fisioterapi pada penyakit jantung adalah pemberian latihan aerobik untuk menjaga kesehatan jantung pasien. Latihan yang diberikan oleh fisioterapis disesuaikan dengan kondisi pasien. Dengan latihan yang diberikan oleh fisioterapis, diharapkan bisa meningkatkan toleransi beraktivitas pasien, sehingga tidak cepat lelah ketika melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Gangguan pernapasan
Pada kondisi gangguan pernapasan, fisioterapis biasanya menggunakan nebulizer, yaitu alat penghangat udara yang dihirup pasien sehingga bisa mengencerkan lendir yang terkumpul dalam paru-paru pasien. Selain itu, fisioterapis juga menggunakan teknik khusus untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru pasien.
5. Patah tulang
Pada kondisi patah tulang, yaitu setelah dilakukan penanganan oleh dokter, fisoterapis dapat membantu memulihkan fungsi anggota gerak yang mengalami patah tulang tersebut. Penanganan fisioterapis disesuaikan dengan fase pemulihan pasien. Pada fase awal, fisioterapi bisa memberikan latihan untuk mempercepat proses penyembuhan. Selanjutnya, fisioterapi memberikan latiha penguatan agar pasien bisa beraktivitas kembali menggunakan anggota gerak yang patah tersebut.
6. Cerebral Palsy
Cerebral Palsy merupakan gangguan tumbuh kembang yang paling sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Salah satu gejalanya adalah kelemahan fisik sehingga anak mengalami keterlambatan duduk, berdiri dan berjalan. Pada kondisi ini, fisioterapi memberikan latihan kepada anak yang mengalami cerebral palsy agar mampu mengejar keterlambatan tumbuh kembangnya.
7. Cedera Olahraga
Seorang fisioterapis sangat penting perannya dalam sebuah klub olahraga, terutama sepak bola. Dalam sepak bola, seorang fisioterapis bertugas saat pertandingan. Ketika seorang pemain cedera di lapangan, maka fisioterapis akan berlari dan memeriksa pemain tersebut serta memberikan terapi agar mampu bermain kembali. Fisioterapis jugalah yang menentukan bahwa pemain tersebut tak layak bermain lagi dan harus diganti. Di luar pertandingan, fisioterapis bertugas untuk memberikan latihan pemulihan bagi pemain yang cedera. Dengan latihan fisioterapi, maka pemain dapat bermain dengan aman dan nyaman serta mengurangi resiko cedera permanen yang bisa mengakhiri karir sepak bola seseorang, misalnya pemain yang memaksa bermain walau dalam keadaan cedera yang belum pulih dengan baik.
PENUTUP
Seperti itulah kira-kira gambaran tentang apa itu fisioterapi dan perannya dalam dunia kesehatan. Semoga dengan artikel ini dapat menambah pemahaman pembaca tentang fisioterapi.
REFERENSI
Wikipedia
UU No. 36 tahun 2014
Pangkalan Data Dikti
Ikatan Fisioterapi Indonesia
REFERENSI
Wikipedia
UU No. 36 tahun 2014
Pangkalan Data Dikti
Ikatan Fisioterapi Indonesia
susah berarti untuk melanjutkan S2 fisioterapi dari D4, harus studi ke luar negri -,-"
BalasHapusIya, harus ke luar negeri kalau mau ambil S2. Biasanya ke Thailand atau Australia.
HapusS2 di udayana bali kan ada, kl mau ambil S1 di esa unggul jg bisa, fisioterapi pertama di indonesia di esa unggul..
BalasHapusS2 di Udayana bukan S2 Fisioterapi tapi S2 Fisiologi Olahraga, jadi khusus olahraga. Hanya cocok untuk fisioterapis yang berkarir di olahraga atau fisioterapi yang khusus menangani cedera olahraga. Kalau spesialis fisioterapi yang lain seperti ortopedi, neuro, pediatri, dsb harus di luar negeri, belum ada di Indonesia. Untuk S1 setahu saya baru ada di esa unggul, Udayana, UMS, dan Unhas..
Hapuskalau lulusan s1 fisioterapi apa bisa melanjutkan s2 diluar negeri?
HapusIya bisa, yang penting persyaratannya terpenuhi, misalnya syarat TOEFL atau IELTS, syarat IPK Minimal, dan sebagainya, tergantung universitas/negara yang hendak dituju.
HapusHai anon yg bilang fisioterapi di esa unggul itu fisioterapi pertama di indonesia. For your information, fisioterapi pertama di indonesia itu RC (Rehabilitatie Centrum (RC) di Solo, Jawa Tengah. Abis itu dibangun Sekolah Perawat Fisioterapi yang pertama di Indonesia tahun 1964, yg skrg di nama sekolah itu adalah akademi fisioterapi. Bukan esa unggul. Makanya kalo pelajaran Pengantar dan Konsep Fisioterapi tuh dosennya dengerin :)
Hapuskalau dulu namanya rc (didirikan oleh prof dr Soeharso)sekarang jadi poltekes surakarta..
Hapussalary fisioterapi berapa ya di indonesia
BalasHapusBelum ada standar yang pasti. Biasanya mengikuti kebijakan tempatnya bekerja.
Hapussaya mau tanya, saya ingin tahu lebih banyak mengenai fisioterapi krn bekaitan dengan skripsi saya..
BalasHapusapa bisa share referensi apa saja yg bisa saya baca/cari?
khususnya jika dikaitan dg pertanggungjawaban hukum perbuatan dari fisioterapis scra perdata.mohon dibalas. terima kasih .
Judulnya gimana? Saya mahasiswa fisioterapi UI angkatan 2014 kak.
Hapusmbak shella maudia, boleh mintak Ig nya gak, mau nanya2 soal jurusan Fisioterapi di UI mbak..
HapusKak mau tanya, apa jurusan ips bisa kuliah fisioterapi ?
BalasHapuskalo D4 fisioterapi di poltekkes 3 ga bisa setau gue
BalasHapusfisioterapi menerima semua jurusan gak harus ipa
BalasHapusIps bisa nggak ?
BalasHapusIps bisa nggak ?
BalasHapusTergantung institusi, waktu angkatan saya untuk IPS masih bisa masuk Jurusan Fisioterapi dengan catatan individu ybs berhasil lolos seleksi akademik dan tes kesehatan. Untuk angkatan di bawah saya, sudah tidak menerima dari IPS. Sekian. Semoga membantu.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalau S1 fisioterapi ntr lulusnya lanjut ke profesi fisioterapinya kah? Terus di indonesia sudah ada kah prodi profesi fisioterapi nya ka?
BalasHapusBantu jawab sekarang sudah ada profesi fisioterapi ada di universitas aisyiyah yogyakarta baru buka prodi profesi fisioterapi tahun 2016 ini.
BalasHapusIya sya dari aisyiyah...sdah di buka profesi fisio..
BalasHapusIya sya dari aisyiyah...sdah di buka profesi fisio..
BalasHapusKak.. buat daftar di univ aisyiyah gimana? ada daftar online atau lansung datang ke kampus nya? tes nya apa2 aja kak? saya dari smk jurusan Tkj. apakah bisa masuk ke fisioterapi? dan biaya nya berapa kak? tolong jelas kan. makasih ya kak ☺
Hapusdi univ.muhammadiyah malang ada jurusan s1 fisioterapi
BalasHapusIya, ada.
HapusAssalamualaikum,saya mau tanyak min,tahun depan saya mau ambil foaioterapi di fisioterapi yah yogyakarta D3 ,kalau saya mau lanjut S1 d jepang bisa min? Massa kamu alaikum wr.wb.
BalasHapusSetahu saya tidak bisa, kecuali kalau institusi tempat Anda kuliah nanti memiliki kerja sama khusus dengan salah satu program S1 fisioterapi di Jepang, maka itu mungkin saja.
Hapuskak aku mau tanya, apa smk jurusan perawat bisa kuliah jurusan fisioterapi?
BalasHapusTergantung kebijakan institusi yang dituju. Silahkan ditanyakan langsung ke institusi tempat Anda berencana kuliah fisioterapi untuk lebih jelasnya.
HapusBantu jawab.. bisa, banyak teman-twman saya yg lulusan dari smk perawat yg masuk ke prodi s1 fisioterapi UMM, bahkan dari smk farmasi pun ada.. sekian semoga membatu
HapusPermisi saya ada pertanyaan.. bagi lulusan s1 fisioterapi agar dapat mengintervensi pasien, lulusan s1 fisioterapi diharuskan mengambil pendidikan profesi terlebih dahulu.. nahbenarkah profesi fisioterapi itu tidak berlaku di jawa timur, jadi lulusan fisioterapi s1 bisa mengintervensi pasien tanpa mengambil profesi(di jawatimur)?
BalasHapusSetiap lulusan S1 wajib mengambil pendidikan Profesi untuk bisa mendapatkan STR agar dapat mengintervensi pasien. Itu berlaku untuk seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur.
HapusApakah s1 fisioterapi sudah bisa kerja tanpa lanjut ke profesi?
HapusJurusan ips bisaa masuk kee Fisioterapi gaa?
BalasHapusBisa, tergantung kebijakan institusi.
HapusMau tanya
BalasHapusKalau s1 bukan fisioterapi tapi juga dari kesehatan, kira2 bisa kah beralih jenjang mengambil s2 fisioterapi?
S2 fisioterapi di indonesia belum ada.
HapusUntuk S2 Fisioterapi belum ada di Indonesia, dan kalaupun nanti ada, kemungkinan belum akan menerima lulusan S1 bukan fisioterapi, karena akan mengutamakan lulusan S1 fisioterapi dulu agar linear...
HapusHalloo mau tanya nihh.. Kalo semisalnya s1 fisioterapi terus lanjut s2 psikoterapi di luar negeri apakah bisa ya? Secara psikoterapi masuk ke rumpun psikologi, yang tahu mohon penjelasannya yaa..
BalasHapusTergantung universitasnya, kadang ada jurusan S2 yang menerima mahasiswa dari semua jurusan kesehatan, termasuk fisioterapi. Tapi kalau mau yang linear dengan fisioterapi, bisa ambil S2 Rehabilitation Counselling di Australia.
HapusKak kalo dr d3 mau ke s1, univ mana yah? Saran dong
BalasHapusRata-rata Universitas yang membuka S1 Fisioterapi menerima mahasiswa lulusan D3, antara lain Universitas Hasanuddin, Udayana Bali, UMS Solo, Univ Aisiyah Jogja, dst.
HapusBaru kali ini saya dapat artikel blog yang dengan info benar soal pendididikan profesi, D4 dan S1, selama ini saya cari blog selalu S1 di bilang sudah profesi dan lebih dalam materinya, padahal sama saja. Plus, kredit untuk penulis, soal S2 udayana itu bukan S2 Fisioterapi, salut deh, harus terus membuka kebenaran yaa.. Semoga berjaya selalu. FYI, di Malaysia sudah ada S2/Master Physiotherapy, jadi bisa di Malaysia juga. Semangat berbagi KEBENARAN!
BalasHapusTerima kasih atas apresiasinya. Mari selalu berbagi KEBENARAN!
HapusMin mau tanya, kalo misalnya lulusan dari d4 fisioterapi apa boleh ambil s2 jurusan kesehatan masyarakat?
BalasHapusBoleh. Biasanya S2 Kesmas menerima S1/D4 dari semua jurusan kesehatan, bahkan non kesehatan.
HapusMin saran dong Profesi fisioterapi ada univ mana aja yaa? Negeri maupun swasta
BalasHapusSaat ini profesi fisioterapi dibuka di beberapa universitas:
Hapus1. Universitas Esa Unggul
2. Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Universitas Aisyiyah Yogyakarta
4. Universitas Hasanuddin
5. Poltekkes Kemenkes Surakarta
6. Poltekkes Kemenkes Jakarta III
7. Poltekkes Kemenkes Makassar
8. Institut Kesehatan Lubuk Pakam
9. Universitas Udayana
Kalau jurusan IPS apakah bisa masuk kuliah fisioterapi. Kalau yg univ negri apakah hrs melalui sbmptn? Atau sistem mandiri. Kalau univ swasta dimana aja yg ada jurusan fisioterapi?
BalasHapusDi universitas negeri lebih mengutamakan jurusan IPA dan sedikit peluang untuk jurusan IPS, mungkin sekitar 99:1. Di universitas swasta mungkin punya kebijakan yang berbeda. Universitas swasta yang membuka S1 profesi fisioterapi:
Hapus1. Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Universitas Esa Unggul
3. Universitas Aisyiyah Yogyakarta
4. Institut Kesehatan Lubuk Pakam
Min kalau belum Profesi boleh langsung s2 nggk
BalasHapusBagi yang sudah menyelesaikan pend D4 atau S1 Fisioterapi bisa langsung mengambil S2 tanpa melanjutkan ke Profesi. Karirnya akan murni sebagai akademisi dan tidak bisa menjadi praktisi sebelum mengambil profesi. Disarankan menyelesaikan profesi terlebih dahulu jika memungkinkan sebelum lanjut ke S2 agar bisa menjadi praktisi dan akademisi.
HapusMin kalo dari smk tata busana ke fisioterapi berat ga ya
BalasHapusKalau universitas negeri, peluangnya kecil. Di universitas swasta mungkin masih bisa, tapi tetap bersaing yang berasal dari lulusan SMA jurusan IPA.
HapusKak saya mau tanya dengar2 kalo d4 itu ikut ukomnya setelah dia mengikuti pendidikan profesi ya? Kalo d4 gk lanjut profesi bisa kerja kan kak?
BalasHapusUntuk bisa kerja sebagai fisioterapis harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai vokasi (D3) atau Profesi. Lulusan D4 dan S1 tidak diberikan STR sebelum menyelesaikan pendidikan Profesi. Lulusan D4 mungkin bisa kerja jika memiliki ijasah D3 dan mengurus STR vokasi.
HapusJdi min,kalo D4+Profesi sama S1+Profesi bedanya mereka apa?, Apa sama?
BalasHapusKeduanya sama. Sama-sama pendidikan profesi. Lulusannya mendapatkan STR sebagai profesi fisioterapis. Yang membedakan hanya latar belakang pendidikan D4 dan S1 nya
HapusMau nanya,jadi kalau ngambil s1+ profesi kuliahny jd berapa lama ya?
BalasHapusS1 fisioterapi = 4 tahun
HapusProfesi fisioterapi = 1,5 tahun
Total = 5,5 tahun
Kak mau nanya,kalau s1 fisioterapi harus lanjut ke profesi atau enggak?
BalasHapusApakah s1 udah bisa kerja tanpa lanjut ke profesi?
Untuk bisa bekerja sebagai fisioterapis, setelah lulus S1, harus lanjut ke profesi untuk bisa dapat Surat Tanda Registrasi Profesi Fisioterapi.
HapusKak saya mau tanya, selesai s1 fisioterapi apa bisa kerja ?
BalasHapusSelesai S1 belum bisa bekerja sebagai fisioterapis, harus lanjut ke profesi terlebih dahulu.
BalasHapusJurusan IPS bisa gak masuk Fisiotrapi
BalasHapusUntuk perkembangan ke depan, apakah ada rencana D4 fisio dihapus dan diganti S-1 fisioterapi? Dari pengalamn & mungkin info terkini yg kakak tau, Saran kakak sebaiknya ambil D4 atau S1 fisioterapi? ��
BalasHapusKak mau nanya kalau ambil s1 fisioterapi di indonesia bisa mobil profesi di luar negri engga?
BalasHapusTerima kasih banyak, Kak. Artikel yang kakak buat ini sangat informatif, detail, dan sangat menjawab pertanyaan-pertanyaan saya selama ini. Balasan komentar dari kakak juga membantu dan tidak menyepelekan orang-orang yang bertanya. Semoga keberkahan, kesehatan, keselamatan, dan kebahagiaan dunia-akhirat menyertai Kakak dan Keluarga, aamiin
BalasHapusHalo kak, karena aku mau lanjut kuliah fisioterapi, apa kakak punya perbandingan harga D3, D4, S1 dan profesi fisioterapi kak?
BalasHapusJika kuliah D3, lalu berapa tahun total untuk lanjut D4/S1 dan profesinya?
BalasHapusHalo kak, saya camaba fisioterapi mau tanyaa untuk pendidikan fisioterapi itu waktu tempuh nya berapa tahun yaa sampe bisa praktek di lapangan?
BalasHapuskak. kalau selesai pendidikan S1 fisioterapi trus mau lanjut pendidikan profesi fisio nya di luar negeri (misalnya australia) apakah bisa?
BalasHapus